PIKIRAN.CO, Jakarta – Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani didapuk menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Reborn. Ahmad Yani terpilih melalui rapat Majelis Syura. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hehamahua.
“Ya, dipilih dalam rapat pleno Majelis Syura,” kata Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hehamahua kepada wartawan Selasa (30/3/2021).
Abdullah mengatakan Majelis Syuro memiliki kewenangan untuk memilih Ketum. Ia mengatakan terdapat empat pertimbangan hingga mengangkat Ahmad Yani sebagai Ketum Masyumi. Pertama, Yani dianggap telah malang melintang di DPR.
Kedua, Abdullah menilai Yani berasal dari kalangan anak muda yang memiliki semangat tinggi untuk mengabdi di Partai Masyumi. Lalu alasan ketiga, Yani memiliki pengalaman sebagai pengacara atau advokat.
Baca Juga :Â Ini Kronologi Penemuan Bom Palsu di Dekat Rumah Ahmad Yani
“Lalu keempat track record-nya baik. Artinya saya belum dapat kecacatan beliau saat berorganisasi di mahasiswa, di DPR atau di partai,” kata dia.
Sebelum bergabung ke Partai Masyumi, Ahmad Yani sempat bergabung dengan PPP dan Partai Bulan Bintang (PBB). Saat menjadi politikus PPP, Ia sempat terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan menduduki Komisi III DPR.
Yani juga dikenal sebagai pengacara. Ia mendirikan kantor hukum Ahmad Yani & Associates pada Tahun 2003 hingga 2009.
Belakangan, nama Yani kembali jadi sorotan politik nasional setelah ikut mendeklarasikan berdirinya KAMI bersama beberapa tokoh lainnya seperti Din Syamsuddin, Amien Rais hingga Gatot Nurmantyo.
Selain Yani, ada nama TB Massa Jaffar yang terpilih sebagai Sekretaris Jendral Partai Masyumi. Sama dengan Yani, Jaffar terpilih dalam forum rapat Majelis Syuro.
Abdullah menilai Jaffar dan Yani memiliki hubungan yang baik dan bisa saling melengkapi dalam pengambilan keputusan politik partai.
“Mereka ini berdua kan deklarator KAMI juga. Kita cari ketum dan sekjen yg punya hubungan,” kata dia.
Partai Masyumi kembali aktif setelah resmi dideklarasikan pada Sabtu 7 November 2020 lalu.
Deklarasi partai yang didirikan pada 1945 tersebut dilakukan di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A. Cholil Ridwan.
(D.C.A