PIKIRAN.CO, Kupang – Bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakibatkan akses jalan, internet, hingga telepon terputus total.
“Ada beberapa desa terdampak di dua Kecamatan yakni Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang berada di bawah gunung Ile Lewotolok masih terputus. Akses jalan, internet dan telepon,” kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langodai sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (4/4/2021) malam.
Menurut Thomas, terjadinya hujan lebat disertai angin kencang beberapa hari terakhir ini mengakibatkan terjadi banjir bandang dan longsor dari gunung api Ile Lewotolok.
Banjir bandang tersebut, kata Thomas, diduga menyeret tumpukan erupsi material dari gunung Ile Lewotolok yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan tertutup material kerikil dan batu besar serta menghantam rumah warga.
Terputusnya akses tersebut menyulitkan petugas dari Kabupaten Lembata untuk melakukan pendataan dan evakuasi.
“Semua jalan tertutup material batu besar dan kerikil,” jelasnya.
Dia belum bisa merinci jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor. Karena pemerintah masih berkonsentrasi untuk mengevakuasi warga dan melakukan pencarian korban hilang.
Thomas Langodai menyatakan sejauh ini ada empat belas desa dari dua kecamatan yakni kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Lembata.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, Nasrun Neboq menyebut sebanyak enam orang meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang di wilayahnya.
“Peristiwa ini merupakan banjir bandang berupa lahar dingin dari puncak Gunung Ile Lewotolok. Ada enam orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Enam korban ini sudah teridentifikasi,” kata Nasrun Neboq sebagaimana dilansir dari Antara (4/4/2021).
Selain enam korban meninggal dunia, dia mengungkapkan banyak korban di empat desa yang diterjang banjir bandang masih belum ditemukan.
(D.C)