spot_img

Beda Pandangan, Lembaga Survei JRC Vs Gerindra Soal Kinerja Anies Baswedan

PIKIRAN.CO, Jakarta – Jakarta Research Center (JRC) menggelar survei pada 1-10 April 2021. Hasilnya, tingkat ketidakpuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencapai 53,0 persen.

JRC juga merangkum hanya 38,9 persen publik yang merasa puas dengan kinerja Anies. Sementara sisanya, yakni 8,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

“Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam siaran persnya sebagaimana dilansir dari TEMPO.CO pada Jumat (16/4/2021).

Alfian menuturkan publik menilai kinerja Anies biasa saja dan tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan. Adapun metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Alfian mengatakan ketidakpuasan publik terhadap Anies akan menjadi batu sandungan jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin melangkah ke tingkat nasional.

Sementara itu anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif mempertanyakan hasil survei soal kinerja Gubernur Anies Baswedan yang digelar oleh Jakarta Research Center atau JRC. “Saya baru tahu hasil survei seperti itu. Saya baru dengar lembaga yang mengukur ketidakpuasan. Itu kan yang disurvei harusnya capaian kerja,” kata politikus Gerindra itu saat dihubungi, Minggu (18/4/2021).

Meski begitu Syarif mengatakan hasil survei tersebut bisa menjadi masukan untuk Anies dalam memperbaiki kinerjanya yang sudah baik. Menurut dia sejauh ini janji politik Anies yang tertuang di RPJMD baru terealisasi 65 persen.

Kata Syarif cara untuk mengukur kinerja seorang kepala daerah dilihat dari capaian yang tertuang dalam RPJMD yang telah menjadi janji dan program pembangunannya. “Hasilnya sejauh ini kinerjanya baik. Memang ada beberapa program yang belum maksimal, tapi bukan berarti tidak dikerjakan.”

Sejumlah program Anies yang memuaskan adalah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Ibu Kota. Kebijakan lainnya adalah bantuan pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar. “Anies juga bisa membangun multikultur di Ibu Kota.”

Selain itu, survei yang menyebut ketidakpuasan publik terhadap kinerja dan langsung mengaitkan dengan karier politik Anies itu, patut dicurigai hasilnya. Sebab dari beberapa survei lembaga yang kredibel, kata dia, elektabilitas Anies bahkan selalu tinggi. Bahkan untuk diusung menjadi calon presiden. “Jadi survei yang menyebut karier politik Anies bisa terancam itu sebenarnya harus dipertanyakan karena tidak nyambung. Dari mana surveinya itu,” ujarnya.

 

(B.J.P)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles