spot_img

Bocor! Ini 5 Sosok Menteri yang Dinilai Layak Ganti dari Kabinet Indonesia Maju

PIKIRAN.CO, Jakarta – Isu perombakan kabinet kini tengah kencang berhembus. Isu tersebut mencuat setelah adanya usulan pemerintah yang disetujui DPR terkait dengan pembentukan kementerian investasi.

Ketua kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengungkapkan sejumlah menteri yang bakal kena reshuffle ialah mereka yang memiliki sejumlah catatan masalah.

Immanuel menjelaskan, secara spesifik soal kinerja seperti administrasi yang rumit dan buruknya saluran komunikasi sehingga menyulitkan Presiden Jokowi untuk terhubung dengan rakyat.

“Ada 5 menteri yang wajjb hengkang, pertama Mensesneg Pratikno. Pejabat yang satu ini selalu bermasalah dalam administrasi dan memberikan pagar betis kepada Jokowi sehingga kelompok pro rakyat sulit berkomunikasi dengan presiden,” ujar Imannuel seperti dikutip dari Suara.com pada Selasa (13/4/2021).

“Khusus Pratikno, kalau dia dipertahankan akan ada jarak luar biasa antara Jokowi dan rakyat, ” sambungnya.

Pria yang sempat menjadi aktivis kasus 98 ini menambahkan ada empat menteri lainnya yang layak dicopot, diantaranya ada nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agraria Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Diajak Diskusi Presiden Joko Widodo Soal Isu Reshuffle Kabinet

Immanuel mengatakan manfaat dari reshuffle kabinet agar para jajaran menteri tidak bekerja sendiri-sendiri. Artinya, siapa saja yang duduk sebagai menteri harus memiliki kesamaan visi dan misi dengan Presiden Jokowi.

Salah seorang menteri yang disorot ialah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang tidak mau mengikuti instruksi dari Presiden Jokowi. Pasalnya, pemerintah melalui Jokowi sendiri menegaskan agar tidak melakukan impor barang secara berlebihan. Namun bukannya mengikuti perintah tersebut, Menteri Lutfi justru ngeyel dan tetap meneruskan kebijakan impor. Kemudian ada pula masalah soal subsidi pupuk yang dampaknya kurang menyejahterakan hasil pertanian.

“Kita bisa lihat Menteri Lutfi, presiden tak mau impor kok (menteri) malah ngeyel impor. Begitu juga kasus subsidi pupuk yang tidak berdampak pada swasembada hasil pertanian,” ungkapnya.

Lebih lanjut Immanuel juga mengkritisi kinerja dari Kemenkominfo Johnny G Plate yang dianggap tidak tegas dalam memberikan kebijakan, di antaranya soal kasus pemblokiran situs-situs dan akun radikal di media sosial. “Menkominfo melempem dalam pemblokiran situs-situs atau akun-akun radikal di media sosial,” imbuhnya.

 

(B.J.P)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles