PIKIRAN.CO, Jakarta – Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di wilayah Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, pada 2019 lalu.
“Setelah ditemukan adanya dua bukti permulaan yang cukup, saat ini KPK sedang melakukan kegiatan penyidikan dugaan TPK terkait pengadaan tanah di Munjul,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, lewat keterangan tertulis, Senin, (8/3) sebagaimana dilansir tempo.co.
Sementara dari dokumen resmi KPK yang didapat detikcom (8/3), tercantum lahan yang dimaksud berada di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Proses pengadaannya disebut dalam dokumen itu pada tahun 2019. Disebutkan pula dalam dokumen itu nama-nama sebagai tersangka yaitu Yoory Corneles, Anja Runtuwene, dan Tommy Adrian. Ada satu lagi yang dijerat sebagai tersangka yaitu korporasi atas nama PT Adonara Propertindo.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz membenarkan kabar terkait YC yang ditetapkan sebagai tersangka. “Berdasarkan info yang saya dapat dari asisten perekonomian, berita tersebut benar,” kata Aziz saat dihubungi merdeka.com, Senin (8/3).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menonaktifkan Jaya Yoory C. Pinontoan. Dikutip dari tempo.co (8/3), Pelaksana Tugas Kepala BP Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Riyadi mengatakan penonaktifan Yoory berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 212 Tahun 2021.
“Pak Gubernur saat itu langsung mengambil keputusan untuk menonaktifkan yang bersangkutan,” kata Riyadi dalam keterangan tertulis pada Senin, (7/3).
Berdasarkan informasi dari Pemprov DKI Jakarta, Yoory sendiri bukan orang baru yang berkecimpung di perusahaan properti milik Jakarta. PD Sarana Jaya. Sejak 1991, ia diamanatkan menjadi Direktur Pengembangan PD Sarana Jaya. Pada 2016 Yoory dipromosikan menjadi Dirut Pembangunan Sarana Jaya.
(N.N.V)