spot_img

Eks Pimpinan KPK Dukung BPOM Terkait Polemik Vaksin Nusantara

PIKIRAN.CO, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan uji klinis fase 2 vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Sebanyak 105 tokoh nasional mendukung keputusan tersebut. Adapula pihak yang menilai dukungan 105 tokoh kepada BPOM itu sengaja digalang dan bermuatan politis demi menjegal vaksin Nusantara.

Namun semua penilaian tersebut ditepis oleh Eks pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas. Dirinya mengklaim semua tokoh mendukung BPOM secara sukarela.

“Saya pikir itu tafsiran yang salah sama sekali. Kami tidak meminta izin siapa pun,” ujar Erry seperti dikutip dari suara.com pada Sabtu (17/4/2021).

Menurur Erry, gerakan dukungan terhadap BPOM itu muncul atas inisiatif dari masing-masing tokoh dan dilakukan melalui grup aplikasi pesan WhatsApp.

“Jadi enggak ada hubungannya, tidak, kami tidak minta izin, kami juga tidak diminta oleh siapa pun. Ini murni kepedulian kami sebagai warga yang waras,” jelasnya.

Erry menyampaikan, para tokoh hanya ingin penelitian dilakukan sesuai prosedur atau kode etik di bawah BPOM. Terutama terkait masalah obat-obatan hingga vaksin.

“Kalau BPOM menilai uji klinis fase 1 vaksin Nusantara bermasalah, ya tak boleh lanjut ke fase dua. Rekomendasi BPOM seharusnya dituruti.” tambahnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) disebut bermain politik dalam polemik vaksin Nusantara oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena.
.
Melki mengaku ada indikasi gerakan penggalangan dukungan kepada BPOM dari para tokoh terkait polemik yang sedang terjadi.

(N.N.V)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles