spot_img

Gunung Sinabung Erupsi, Begini Rekomendasi PVMPG

PIKIRAN.CO, Sumatera UtaraGunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo meluncurkan awan panas guguran pada Selasa (2/3) pagi.

Awan panas meluncur dengan jarak kurang lebih 4.500 meter ke arah timur tenggara. Sementara tinggi kolom abu vulkanik diketahui mencapai 5.000 meter.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.15 WIB tetapi peningkatan aktivitas dilaporkan sudah berhenti. Awan panas terakhir terpantau sekitar pukul 08.36 WIB.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada PVMBG Dr Nia Haerani mengatakan, aktivitas guguran awan panas sudah mulai muncul pada pukul 06.42 WIB.

Awan panas guguran sejauh 2.000-5.000 meter ke arah tenggara timur dan kolom asap setinggi 4.000-5.000 meter.

“Hingga pukul 08:20 WIB telah terjadi 13 kali kejadian awan panas guguran,” ungkapnya seperti dilansir kompas.com, Selasa (2/3).

Aktivitas gunung ini meningkat sejak pagi tadi, ditandai dengan awan panas berguguran akan tetapi aktivitas sejenis dilaporkan telah berhenti.

Berdasarkan pemantauan visual dan kegempaan hingga pukul 09.00 WIB, sudah tidak ada indikasi terjadinya peningkatan potensi ancaman bahaya.

“Saat ini sudah reda ya, tadi awan panas guguran terakhir sekitar pukul 08.36 WIB,” kata Nia.

kemungkinkan kembali terjadi erupsi eksplosif, guguran awan panas, batuan maupun lava pijar.

Nia menjelaskan, ancaman bahaya sebaran material awan panas guguran dan guguran batuan meliputi sektor selatan, timur hingga tenggara dalam radius 4 – 5 km.

Sementara untuk lahar diperkirakan akan mengalir di lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, terutama jika terjadi curah hujan yang tinggi.

Melihat kondisi Gunung Sinabung saat ini, PVMBG merekomendaskkan sejumlah hal, yakni:

1. Masyarakat maupun wisatawan dilarang beraktivitas di desa-desa dalam radius 3 km dari puncak, 4 km di sektor timur-utara, 5 km untuk sektor selatan-timur.

2. Apabila terjadi hujan abu,masyarakat diimbau menggunakan masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak gangguan kesehatan yang bisa terjadi.

3. Terkait abu, masyarakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih, seperti sumur, dan membersihkan atap rumah. Jika abu terlalu tebal, dikhawatirkan dapat memicu terjadinya bangunan roboh.

4. Masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang berhulu di Sinabung diimbau selalu waspada akan kemungkinan adanya aliran lahar.

Gunung api tertinggi di provinsi Sumatera Utara tersebut memang sudah mengalami erupsi sejak 2013 meski tidak secara terus-menerus.

Erupsi yang terjadi seperti letusan eksplosif disertai pembentukan kubah lava di bagian puncak.

(S.K.T)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles