Kali ini saya menyampaikan komunikasi pelayanan yang baik dan tulus dari karyawan tertentu di salah satu BUMN, tepatnya di BTN kita.
Sebab kata orang bijak, “katakanlah yang benar itu benar. Sebaliknya, katakanlah yang salah itu salah. Merujuk pada ungkapan tersebut, kita wajib juga menyampaikan yang baik dan mengkritik yang salah, tetapi tetap disampaikan dengan bijak serta memberikan solusi.
Kali ini saya ingin menyampaikan kepada publik juga sekaligus kepada Dirut BTN bahwa saya mendapat pelayanan yang luar biasa bagusnya dari beberapa orang tertentu, karyawan BTN.
Orang tersebut, menurut saya sangat rendah hati, pemimpin yang sungguh melayani nasabah BTN. Saya merasakan sendiri pelayanan tersebut sebagai nasabah, beberapa hari terakhir hingga pagi ini.
Mereka sangat komunikatif, kooperatif, proaktif dan solutif. Saran saya, mereka bisa dijadikan role model komunikasi pelayanan tulus dan prima di BTN.
Mereka yang langsung membantu saya tersebut, terus terang sama sekali tidak saya kenal sebelumnya. Tidak ada relasi pribadi maupun hubungan kekerabatan saya dengan yang bersangkutan. Sosok seperti ini yang harus dimunculkan jadi pemimpin di BTN.
Sebab, dari aspek komunikasi, mereka sangat tulus dan perduli terhadap komunikasi pelayanan di BTN. Karena itu, saya mengusulkan kepada Dirut BTN, salah satu syarat mutlak untuk dipromosikan dan menduduki jabatan, mutlak memiliki komunikasi pelayanan ketulusan. Sangat tidak memadai hanya dengan komunikasi pelayanan prima yang cenderung pencitraan dan kepalsuan.
Dengan kata lain, harus move on dari komunikasi pelayanan prima menjadi komunikasi pelayanan penuh ketulusan.
Sebaliknya, jika ada salah satu unsur pemimpin (apapun posisinya) yang tidak kompeten di bidang komunikasi pelayanan tulus di salah satu institusi, utamanya yang bergerak di bidang bisnis jasa pelayanan perbankan, contohnya mengabaikan komunikasi dari nasabah, pimpinan tertinggi harus segera mengganti orang yang bersangkutan. Sebab, unsur pimpinan semacam ini bisa merusak citra dan reputasi bisnis perbankan. Jadi, persoalan komunikasi pelayanan ketulusan hal serius, tidak bisa diabaikan, apalagi sengaja mengabaikannya.
Unsur pimpinan di semua BUMN harus berakhlak sebagaimana keinginan Menteri BUMN, Erick Thohir, tentu termasuk menurut saya, berakhlak di bidang komunikasi. Jadi, tidak bisa mengabaikan komunikasi.
Jika pandangan saya ini sampai kepada Dirut BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mohon berkenan menyapa lewat nomor HP saya 0812 8689 8015 untuk kemudian saya akan sesegera mungkin menghubungi kembali untuk berdiskusi tentang strategi komunikasi pelayanan ketulusan di BTN. Sebab, menurut saya, seorang Dirut di BUMN telah memiliki kompetensi komunikasi, proaktif, persuasif, tulus dan tentu juga komunikatif.
Semoga pemikiran di atas dapat bermanfaat bagi BUMN, khususnya BTN dalam menjalankan komunikasi pelayanan ketulusan menuju Indonesia maju.
Salam,
Dr. Emrus Sihombing