PIKIRAN.CO, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ingin agar setiap kegiatan Kementerian Agama (Kemenag) tidak hanya diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an saja melainkan semua agama yang diakui di Indonesia bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan doa.
Hal tersebut disampaikan Yaqut dalam sambutan saat rapat kerja nasional (rakernas) Kemenag 2021. “Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua, tapi akan lebih indah lagi jika doanya semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa,” kata Yaqut saat memberikan sambutan rakernas Kemenag 2021 pada Senin (5/4/2021) kemarin.
“Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat ormas Kementerian Agama, ormas Islam Kementerian Agama, tidak. Kita ini sedang melaksanakan rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja,” tutur Yaqut.
Sebagaimana dilansir dari Detik.com pada Selasa (6/4/2021) Menag Yaqut mengatakan apa yang diutarakannya sebagai autokritik. Menag Yaqut kemudian juga ‘berseloroh’, jika semua agama yang diakui di Indonesia memanjatkan doa, maka kemungkinan terkabulnya semakin tinggi.
Baca Juga :Â Jelang Ramadhan, Kemenag Terbitkan Panduan Ibadah, Simak Panduannya
“Jadi mungkin, mungkin lain waktu bisalah, itu kan lebih enak dilihat itu kalau semua agama yang menjadi urusan di kementerian ini sama-sama menyampaikan doanya, kalau semakin banyak yang berdoa semakin mudah atau semakin probabilitas untuk dikabulkan itu semakin tinggi,” ujar Yaqut.
“Ini autokritik dan saya yakin besok-besok sudah berubah ini karena biasanya kalau menteri yang ngomong dianggap perintah. Kalau tidak, kebangetan Pak,” tambah Yaqut.
Menag Yaqut juga menegaskan bila Kemenag melayani semua agama. Dia ingin cara berpikir ini diterapkan dalam semua kegiatan Kemenag.
Keinginan Menag Yaqut menuai komentar dari mitra kerja. Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyebut prosedur pembacaan doa yang selama ini dipakai sudah toleran.
“Selama ini sudah bagus berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Ini untuk menghormati semua pemeluk agama yang ada di Indonesia dan sudah berjalan bagus. Biasanya yang memimpin doa akan menyampaikan ini kepada seluruh audiens,” kata Yandri Susanto, kepada wartawan pada Senin (5/4/2021) kemarin.
Selain itu, Yandri juga mengingatkan jika doa semua agama dibacakan di setiap kegiatan Kemenag, maka teknisnya juga perlu diatur. “Kalau dibacakan semua setiap acara pengaturan teknisnya perlu dipikirkan,” ucap Yandri.
(B.J.P)