PIKIRAN.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan berbagai strategi untuk mencegah siswa keluyuran dan nongkrong seusai pembelajaran tatap muka . Salah satunya, para guru wajib memantau anak dalam radius 500 meter ketika keluar dari gerbang sekolah.
“Caranya satu di sekolah itu ada manajemen kesiswaan, setelah bubar nggak langsung anak dilepas begitu saja, tapi dipantau dalam radius 500 meter dari sekolah,” kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja sebagaimana dilansir detik.com, Kamis (8/4/2021).
Taga meminta wali kelas aktif mengawasi pergerakan anak melalui grup di aplikasi perpesanan. Dengan begitu pihak sekolah bisa memastikan para siswa kembali ke rumah dengan selamat dan tepat waktu.
“Kedua biasanya ada grup-grup WhatsApp wali kelas kan, itu dipantau anak yang masuk pada saat pembelajaran tatap muka kemarin apakah sudah pulang karena kan sebelum jam 12, (sekitar) jam 11-an dia pulang sehingga bisa dipantau oleh orang tua, dipastikan anak kembali ke rumah tepat waktu,” jelas Taga.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Uji Coba Sekolah Tatap Muka Hari Ini
Selain itu, Pemprov DKI menyediakan armada bus sekolah untuk menjemput siswa. Hal itu bertujuan agar siswa tidak naik transportasi umum yang berpotensi terhadap penularan virus COVID-19.
Ke depannya, dinas pendidikan DKI Jakarta akan mengevaluasi pembelajaran tatap muka secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah program ini bisa diperpanjang atau sebaliknya.
“Selama ini masih landai, lancar, tapi kan kita sudah sepakat, nanti sampai tanggal 29 April evaluasi total, apakah piloting ini diteruskan atau tidak,” ucapnya.
Diketahui, Uji coba sekolah tatap muka telah dilakukan di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta. Ada 85 sekolah yang turut menjadi uji coba dalam pembelajaran tatap muka ini.
(S.K.T)