spot_img

Serangan Udara Militer Rusia Tewaskan 200 Orang Militan di Suriah

PIKIRAN.CO, Suriah – Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menewaskan 200 pejuang di Suriah selama serangan udara di lokasi persembunyian para militan di timur laut Palmyra. Titik ini disebut sebagai tempat para pejuang merencanakan serangan menjelang pemilihan presiden bulan depan.

“Setelah mengkonfirmasi data melalui berbagai saluran di lokasi fasilitas teroris, pesawat Angkatan Udara Rusia melakukan serangan udara,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Selasa (20/4/2021).

“Dua tempat persembunyian dihancurkan, hingga 200 militan, 24 truk pickup dengan senapan mesin kaliber besar, serta sekitar 500 kilogram amunisi dan komponen untuk membuat alat peledak improvisasi,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Kementrian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan tanggal peristiwa maupun kelompok yang menjadi sasaran dalam aksi itu.

Dikatakan bahwa pihaknya menargetkan “pangkalan yang disamarkan”, di mana “kelompok teroris” mengatur serangan di Suriah dan membuat bahan peledak.

Mereka secara khusus merencanakan “serangan teroris dan serangan terhadap badan-badan pemerintah di kota-kota besar untuk mengguncang situasi di negara itu menjelang pemilihan presiden di Suriah.”

Pemungutan suara, yang akan diadakan pada 26 Mei, adalah yang kedua sejak konflik Suriah meletus pada 2011. Setidaknya lebih dari 388 ribu jiwa menjadi korban selama konflik senjata terjadi sejak 10 tahun lalu.

Pemilu bulan depan diharapkan dapat membuat Presiden Bashar al-Assad tetap berkuasa di negara yang dilanda perang saudara tersebut.

Rusia telah menjadi sekutu utama rezim Assad selama perang dan intervensi militer Moskow pada 2015. Bantuan itu membantu mengubah gelombang pertempuran.

Pada hari Senin, (19/4/2021), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa “teroris” sedang dilatih di beberapa kamp di daerah yang tidak dikendalikan oleh rezim Suriah, “termasuk di daerah Al-Tanf, yang dikendalikan oleh militer AS”.

Moskow pada Februari mengutuk serangan AS terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah timur. Mereka juga menuntut Washington menghormati integritas teritorial negara itu.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada saat itu mengatakan Rusia ingin mengetahui rencana Washington di Suriah dan menyarankan Amerika Serikat untuk meninggalkan negara itu.

(D.C.A)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles