spot_img

Tetangga Kuatkan dan “Rangkul” Keluarga ZA Penyerang Mabes Polri

PIKIRAN.CO, Jakarta – Tetangga pelaku penembakan di Mabes Polri, ZA, menguatkan pihak keluarga yang dikenal baik dan mengaku tak takut dengan aksi teror.

Diketahui beberapa tetangga yang tinggal berdekatan dengan rumah keluarga ZA, pelaku penembakan di Mabes Polri, Jakarta, memanfaatkan momentum insiden itu untuk merangkul, menguatkan, serta tak mengucilkan pihak keluarganya.

“Saya tuh kalo dia (orang tua ZA) ada di sini saya mau bertemu. Sedih lah. Saya [ingin] kasih semangat,” kata Tiuria Gultom, salah satu tetangga yang rumahnya berjarak kurang dari 100 meter dari rumah keluarga ZA seperti dilansir dari Antara pada Rabu (31/3/2021) malam.

Namun demikian, Tiuria tidak menyangkal ada beberapa warga yang mengutarakan ketakutannya setelah insiden tersebut. Dia yang merupakan salah satu ketua RT di RW 10 berusaha membujuk warga tersebut agar tidak terjebak rasa takut.

“Aku bilang [ke beberapa tetangga] besok kita ke sini ya. Saya bilang [ke] warga saya, enggak boleh takut, enggak boleh begitu. Kita saling menguatkan, tadi saya bilang warga saya,” lanjutnya.

Tiuria memiliki hubungan baik dengan keluarga ZA, termasuk orang tuanya dan kakak-kakaknya mengingat Ia sendiri telah tinggal di daerah itu selama lebih dari 30 tahun.

Sementara itu tetangga ZA lainnya, pasangan suami istri yang berinisial R dan S, mengatakan kejadian di Mabes Polri itu tidak mengubah hubungan baik dengan orang tua dan kakak-kakak ZA.

“Setelah ini ya tidak ada masalah. Selama ini ya [kami] enggak ada masalah apa-apa. Ya namanya kita ini ya bertetangga, yang sudah-sudah, ya sudah. (Mereka) seperti keluarga, saudara sendiri,” kata S, saat ditemui di warungnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah keluarga ZA pada Kamis (1/4/2021) dini hari.

Lebih lanjut pasutri ini mengaku telah tinggal di daerah Kelapa Dua Wetan selama lebih dari 40 tahun dan mengenal baik orang tua ZA beserta kakak-kakaknya.

Di sisi lain Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah mengungkapkan ZA yang tertutup dan merupakan anak bungsu dari enam bersaudara selama ini tinggal bersama orang tuanya.

Diberitakan sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri menerangkan tersangka ZA beraksi seorang diri atau lone wolf. Kepolisian meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS.

(B.J.P)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles