PIKIRAN.CO, Jakarta – Seorang peserta Familiarization (FAM) Trip asal Jepang meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mempromosikan pemakaian aplikasi PeduliLindungi di luar negeri (LN). Hal itu guna wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali tak kebingungan.
“Sehingga ketika wisatawan datang mereka sudah mengetahui bahwa wisatawan harus mengisi hal tersebut, jadi wisatawan tidak kebingungan,” ucap seorang peserta FAM Trip asal Jepang Makane dilansir detik.com, Rabu (9/2/2022).
Sebagai informasi, program FAM Trip ini dicetuskan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Adapun peserta FAM Trip asal Jepang itu tiba di Bali melalui penerbangan langsung (direct flight) perdana dari Narita-Denpasar.
Penerbangan perdana itu menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan membawa sebanyak 12 penumpang yang terdiri dari 6 orang warga negara Indonesia (WNI) dan 6 warga negara asing (WNA).
Meski begitu, Makane menyebut sejak tiba di Bali mulai turun di airport hingga hotel ia menerima pelayanan yang sangat memuaskan. Makane juga melihat masyarakat lokal sangat taat protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Menurut IDAI Ini Gejala Omicron Paling Umum pada Anak
Di samping itu, Koordinator Bidang Pemasaran Area 2 Kemenparekraf Utari Widyastuti menyatakan para peserta asal Jepang ini mengikuti paket ‘warm up vacation’ serta mengikuti surat edaran yang berlaku.
“Dan para peserta telah melakukan karantina selama 4 hari di Hotel Grand Hyatt, dan kami sangat berterima kasih atas kerja sama pemerintah daerah dalam program ini, diharapkan ini dapat menjadi masukan positif bagi kebangkitan ekonomi Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Utari menjabarkan istilah ‘warming up vacation’ berbeda dengan karantina. Pasalnya, pelayanan hotel yang diberikan pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yakni para PPLN bebas beraktivitas di sekitar hotel.
(A.F)