spot_img

Vaksin Sinovac Kadaluarsa 25 Maret 2021, Ini Penjelasan Kemenkes

PIKIRAN.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan menanggapi pro-kontra yang kini ramai diperbincangkan masyarakat mengenai vaksin Sinovac yang memasuki masa kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan khusus vaksinasi, Nadia Tarmizi mengatakan, informasi yang beredar itu perlu diluruskan. Sebab, masa kadaluwarsa yang akan habis adalah vaksin CoronaVac. Vaksin jenis itu disebut sudah habis digunakan, meski sama-sama diproduksi oleh Sinovac.

Baca Juga : Kandidat “Vaksin Mandiri” Novavax Efektif 96 Persen!

“Mengenai vaksin Sinovac, vaksin yang akan kedaluwarsa ini adalah vaksin Coronavac (Merek vaksin yang diproduksi Sinovac) yang berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis,” ujar Nadia dikutip dari pernyataannya secara virtual, Minggu (14/3)

Menurut Nadia, Coronavac adalah vaksin pertama yang dikirimkan pada awal dan akhir Desember tahun lalu. Totalnya sebanyak tiga juta dosis. Vaksin itu tegas Nadia, berbeda dengan vaksin yang diberikan kepada pelayan publik baru-baru ini dan kelompok lanjut usia.

“Saat ini menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengungkapkan bahwa vaksin Sinovac tahap 1 akan memasuki masa kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 mendatang.

Baca Juga : Anggota Komisi IX DPR Minta AstraZenecca Dibuang. Kenapa?

“Vaksin sudah didistribusikan. Tentu (vaksin yang sudah didistribusikan) tidak disimpan saja sampai kedaluwarsa, tetapi dipakai,” terangnya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, proses vaksinasi COVID-19 saat ini belum optimal. Salah satu alasannya karena dosis nya masih terbatas. Namun, Ia mengatakan mulai semester II-2021, dipastikannya vaksinasi akan cepat.

Budi menyebut, hingga semester I tahun ini, dosis vaksin yang dimiliki Indonesia baru sebanyak 70-80 juta. Untuk itu, supaya mencapai target 363 juta dosis akan bisa dilakukan mulai semester II-2021

Dengan kapasitas vaksin hanya 70-80 juta maka masyarakat yang divaksin baru bisa sebanyak 24 persen nya dari target 181,5 juta.

“Akibatnya, sisanya yang kira-kira 75 persen akan tersedia mulai Juli,” ujarnya

 

(D.C)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles